12th WARRIORS


We have been friends for so long. There have been lots of tears and so much laughter between us. I feel closer to you than anyone else. I've listened and hurt every time you fell in love, longing to be the one in your arms. I've been there for you when every one of your relationships fell apart. You listened and cried with me and you stood by my side through all of it. Now is the time to tell you that the waiting is over.

The love you so desperately seek is here in my arms. You've often asked why I'm not interested in any of the girls who hit on me when we're all out. I've always told you they weren't the one for me. Now I'm telling you that you are the one for me. You’re the one I dream about. No one can make me laugh like you, even when I'm knee deep in tears. The reason I've been alone all these years is this:

I've been waiting for you to see the love in my eyes that's only for you. I'll wait forever if that’s how long it takes. I need you. I miss you when you’re gone, and I hurt when you’re sad.

I love you, for everything you are.
Read More …



I have lived for a long time, responsible for and dependent upon no one, answering to no one and committed to no one except myself. During this period of my life, I considered the world mine for the taking and truly believed that I was living life to the fullest. Then, you came into the picture, and all of a sudden, I realized that I was deceiving myself.

I find that my life is not all that I thought it was. In fact, it is terribly lacking in many things, the foremost being love. Now, through some great fortune, I have found that love and along with it, the one person who can make my life truly complete.

You are that person, and I have somehow fallen in love with you. To be honest, I never thought I would ever utter those words, but now, they come forth effortlessly and with great sincerity. I'll be forever be grateful to you for showing me just how shallow my life was. At last, I have a chance to give it depth and purpose.

I remain totally yours in thought and spirit.
Read More …



Beliau merupakan seorang kenalan baru yang saya kenali dari laman sosial Facebook. Bermula dengan kekerapan beliau memberi maklumbalas terhadap tulisan saya di sana, Suzie juga menjadi follower saya di blogspot.

Terima kasih Sue kerana menjadi seorang rakan yang baik. Abang Sham rasa bangga dengan penghargaan yang Sue beri untuk abang. Semuga perkenalan kita akan menjadi bertambah akrab, insya Allah.

Jika kita memberi peluang kepada diri sendiri untuk bahagia, insya Allah, kebahagiaan itu tidak akan mengenepikan kita. Tapi, jika kita memilih untuk terus merundum, jangan salahkan orang lain jika kehidupan kita malap.

Kehidupan tidak akan terus-terusan berlaku adil. Living is Surviving.
Read More …


IF...
She is the first person you think of when you wake up,
The only person you think of when you're awake,
And the last person you think of before you go to bed,

THEN...
She is really someone special.


Read More …



Kamu bilang padaku bahwa kamu benar sayang
kau bilang aku, kau akan selalu sayang
dan kamu bilang ”aku cinta kamu, sayang”

Kamu bilang padaku bahwa kamu benar cinta
kau bilang aku, kau akan selalu cinta
dan kamu bilang ”aku sayang kamu, cinta”

Tapi orang bilang katanya kamu gak sayang
orang bilang katanya kamu gak cinta
orang bilang tentang kamu, orang bilang

Sekarang kamu bilang bahwa kamu paling sayang
sekarang bilang bahwa kamu paling cinta
sekarang bilang ”aku siap mati, sayang”

Kamu bilang padaku bahwa kamu benar sayang
kau bilang aku, kau akan selalu sayang
dan kamu bilang ”aku cinta kamu, sayang”

Kamu bilang padaku bahwa kamu benar cinta
kau bilang aku, kau akan selalu cinta
dan kamu bilang ”aku sayang kamu, cinta”
Read More …



Aku tak menyesali
Semua yang telah terjadi
Habis cinta di hati
Lebih baik aku sendiri

Kamu takkan mengerti
Semua yang ku alami
Pedih.. Pedihnya hati
Lebih baik ku sendiri

Kau tak pernah punya hati
cukup sudah semua
Hentikan saja
Semua

Lelah hati menanti
Dan trus tersakiti
Karna dusta di atas cinta
Read More …



CINTA yang sedang merayu minta diselamatkan...

Kata Si Cantik "Kau akan merosakkan kecantikan aku jika aku membantumu"
Kata Si Bijak "Kau akan membuatkan aku nampak bodoh jika kau bersama-sama aku"
Kata Si Kaya "Aku tak percayakan kau, Kau akan mencuri kekayaan aku"

Datang seorang hamba Allah yang tua lagi lusuh pakaiannya, datang dan berkata kepada Cinta,

"Marilah bersama-sama aku."

Cinta, "Siapa pakcik ni?"

Si Tua, " Akulah MASA yang telah lama kenal kepadamu CINTA. Sejak kau lahir hinggalah sekarang. Aku tahu segala-galanya tentang kamu kerana akulah MASA yang telah dewasa bersama-samamu CINTA"
Read More …



‎"awak..... walaupun awak dah takde, awak tetap ada di dalam hati saya"... kata2 diucap pada sepasang batu nesan.. "assalamualaikum.."
Read More …



MUNGKIN segala yang aku berikan kepada dia selama ini, kurang harganya, rendah nilainya.

Kerana itulah, bila diperlukan aku dipanggil dan dilayan. Bila aku seperti menyusahkan kehidupan dia, aku disuruh pergi dan jauhkan diri dari dia. Dan aku pula, tiapkali akan menurut kehendak dia. Disuruh datang aku datang, disuruh pergi aku pergi, disuruh diam aku diam.

Seperti sekor lembu dicucuk hidunganya dengan tali. Ditarik ke kiri, ditarik ke kanan. Jika dah letih dan uzur, lembu tidak lagi punya daya menuruti, ia disembelih untuk mendapatkan hasilnya, dari tanduk sampai ke ekor, semuanya dilapah.

Aku terasa seperti si lembu itu, kerana sekarang ini, aku bukan siapa-siapa.
Read More …




Di malam yang sunyi
Dudukku termenung sorang diri
Di jendela sepi

Hingga dinihari
Ku menantikan kepulanganmu
Namun kata hanya sekadar
Tinggal kata-kata
Bagaikan melukut di tepi gantang
Begitulah aku
Di dalam hidupmu
Ada tiada tak memberi kesan
Hanya aku menanggung
Kerinduan..

Dulu pernah kau katakan
Sayangg..
Ingin mendengarku berlagu riang..
Menawar duka laraku
Lupakan saja..
Derita yang berlalu
Tapi mengapa dirimu, kasih..
Ibarat lalang ditiup angin
Kasihmu diracun
Oleh kata fitnah
Penuh hina
Hingga kini kau biarkan saja..
Diriku menanggung sepi
Dengan irama dukaku
Yang tak bermakna
Bagimu...
Read More …



DALAM diri ini perasaan cinta untukmu tidak akan hilang. Dan abang mohon izin darimu untuk perasaan itu terus bertapak di hati abang hingga bila-bila. Untukmu, abang doakan agar dirimu bertemu kebahagiaan yang lebih bermakna bersama si dia yang kini berjaya menambat hatimu. Walaupun berat hati ini untuk melihatmu bersama insan lain, tapi apa lagi yang lebih bermakna untuk abang selain daripada melihat kebahagiaan dirimu, walaupun dari jauh. Dengan perginya satu kenangan cinta, kamu mampu memperolehi dua cinta yang baru, cinta untuk insan yang bertapak di hatimu menggantikan abang, dan cinta untuk keluarga abang seperti yang diinginkan dari awal pertemuan bersama mereka.

Abang tidak minta diingati, abang cuma mohon izin untuk mengingati. Halalkan segala perasaan tersebut, segala milikmu yang abang terambil dan terguna. Mohon keampunan dari hujung rambut hinggalah ke hujung kaki, muga ada simpati untuk memaafkan abang.

Kebahagiaan sudah tiada lagi untuk abang. Milik dan ruang abang untuk itu telah abang serahkan padamu, jika masih perlukan bajailah ia, jika tidak kuburkan saja.
Read More …



AKU mengharapkan tiada lagi cinta yang berani singgah di sini, kerana aku tidak punya ruang untuk memberi dan menerima. Cinta yang aku pertahankan tetap satu, hanya untuk si dia.

Biar yang datang itu lagaknya bagai Sang Puteri, dengan segala kemegahan dan kemewahan, "Cinta Seorang Insan Biasa" tetap manjadi pilihan hati ini. Nilai cinta bukan pada mata yang melihat, telinga yang mendengar, mulut yang berkata, hidung yang mencium bau, nilai cinta telah ditetapkan mahramnya oleh dua hati yang tersemai cinta itu di dalamnya.

Aku bukan seorang putera raja yang hendak menawarkan kemewahan negara taklukanku

Aku cuma petani biasa yang menyemai bijian kasih sayang, dibaja dan disirami air, supaya terbit cinta Aku dan Dia, mengeluarkan bau yang harum dan cantik, jika ia bunga; berasa sedap dan manis jika ia buah-buahan, menyegarkan dan berkahsiat jika ia sayur-sayuran.

Aku sudah ada cinta itu, dan aku tidak akan mencari cinta lagi. Biar nyawa jadi taruhan, cinta aku dan dia tetap aku pertahankan. Bercerai nyawa dari badan tidak sesakit terasa, cinta dinafikan.

Benar, jika sesiapa minta cinta ini dikorbankan, aku dengan rela, menusuk jantungku sendiri, menadah setiap titisan darah itu, bertahan sambil bertasbih nama dia yang aku cintai, hinggalah tika jantungku tidak lagi berdegup.

Hingga ke hujung nyawa.
Read More …



Dia sudah tidak mampu bertahan dengan dugaan bercinta dengan aku. Kata-kata hasad orang lain nyata mematikan semangatnya buat kesekian kali. Aku tidak tahu apa salahku, aku percaya yang dia juga tidak melakukan apa-apa salah padaku. Tapi kenapa begitu bisa kata-kata cerca orang yang cemburu kepada cinta aku dan dia, sehingga semuanya seperti nasi yang terlingkup pinggannya.

Aku luka, aku kecewa. Aku menangis dengan linangan airmata, dan titisan kecewa di hati. Katanya, biarlah semua yang pernah aku dan dia kecapi dihentikan serta merta demi memberi kepuasan hati orang lain.

Teman baru dia ada bersama untuk menenangkan dirinya, tapi aku dengan gila menghiris lengan ini hingga tersoyak kulit dan daging, mengalir darah merah. Sakit di hati lebih hebat dar sakit luka di lengan itu.
Read More …


Hati pedih, jiwa perit. Tak kuasa mengadu pada sesiapa. Aku sentiasa bersedia untuk menjadi bahu sandaran bagi orang lain meletakkan kepala mereka dan mengadu dalam tangisan. Tapi, aku terlalu memilih untuk menumpangkan kan kepedihan dan keperitan ini di bahu orang lain.

Bukan kerana aku ego, tapi kerana aku tak mahu menyakitkan hati insan lain, lebih-lebih lagi insan yang aku kasih dan sayangi.

Dalam hati ada hati, dalam jiwa ada jiwa. Hidup kedua-duanya kerana ada roh. Bila terpisah roh dari jiwa dan dari hati, yang pejal akan mereput, yang wangi akan membusuk, yang indah akan menjadi buruk.

Roh itulah hiasan jiwa dan hati. Bukan wangi-wangian, bukan rantai emas, cincin berlian. Lantas sekarang, adakah benar hati yang pedih, jiwa yang perit?

Atau, sebenarnya roh yang sakit?
Read More …



AKU dan dirimu di dalam satu dunia, yang selebihnya adalah halwa pemanis. Bolehkah cinta dan rindu dibiar berdampingan selalu? Dan cemburu tidak datang membahagikan mereka?

Aku dan dirmu tidak boleh dikuasai perasaan cemburu kerana kita berada di suatu ruang yang tidak tercapai oleh apa-apa, oleh siapa-siapa.

Sayang, aku tahu ia kisah yang tidak berhujung. Mampukah kita diam dan menunggu? Membiarkan waktu yang memberi jawapan, yang entah bila dan ke mana tujunya?
Read More …



DI KOTA, walaupun selesa dan bebas, aku masih mendambakan hidup aku di kuala. Walaupun penuh dugaan, penuh sekatan, aku selesa. Aku tidak mencari bahagia yang lain, kerana bahagia aku adalah bersamanya.

Biar di kuala, aku akan mundar-mandir ke muara. Biar berselut tubuh ini, aku puas dan aku bahagia. Dia adalah kebahagiaanku, walaupun dia hanyalah penghuni kuala.
Read More …



AKU tidak takut, atau malu dan tidak sekali-kali berasa sangsi bila mengatakan bahawa kau adalah kekasihku dan aku tidak perlukan kekasih lain. Aku harap kau akan ada keberanian untuk berkata yang sama.

Tidak perlu kau menduga aku dengan kiasan yang condong mengatakan aku ada “insan lain”. Aku ada dirmu, dan aku ada cintamu. Itu sudah cukup untuk aku, dan itulah kebahagiaanku.

Aku Cinta Padamu, hingga ke hujung nyawa. Hanya itu yang aku tahu.
Read More …

TIADA perkataan dapat menggambarkan apa yang aku sedang rasakan sekarang.

Jiwa ini terasa benar suatu kehilangan. Aku rasa amat tersiksa dengan kehidupan “baru” ini. Mungkin aku tidak segagah dia yang mampu menerima perpisahan ini dan meneruskan kehidupan dengan kebahagian yang baru. Aku masih lagi terkapai-kapai mencari halatuju selepas ini.

Mendengar lagu dendangan Anang “separuh Jiwaku Pergi”, aku seperti nak mengubahnya kepada “Seluruh Jiwaku pergi”.

Kekasih hati yang sebelum ini sering bersama-samaku di dalam senang dan susah, kini telah pergi mencari kebahagiaan baru. Apalah salahku sehingga aku ditinggalkan dalam sekelip mata, sebegini rupa? Berdosa benarkah aku kepadanya sehingga dia menjatuhkan seberat-berat hukuman kepadaku?

Aku rindukan dia. Aku rindukan gelak tawanya. Aku rindukan marah herdiknya. Aku rindukan segala-galanya tentang dia.

Aku tidak lalu makan, bukan setakat tak lena tidur, tapi gagal melelapkan mata. Kerinduan dan rasa kehilangan, ditambah dengan rasa duka dan kecewa, benar-benar membinasakan aku. Dan kali ini, aku bukan lagi seperti insan yang dikenali ramai dulu.

Hidupku suram, perjalanan harianku suram, masadepan ku gelap.

Suatu ketika dulu, dia juga pernah menduga aku dengan dugaan yang maha hebat. Katanya keluarga dia menerima pinangan seseorang dan akan melangsungkan perkahwinan dalam masa yang terdekat, sedangkan ketika itu kami adalah sepasang kekasih yang sedang bercinta dan mencipta cita-cita. Aku adalah segala-galanya pada dia, tapi katanya dia terpaksa kerana alahan dia adalah pada ketetapan keluarga.

Aku menangis berhari-hari ketika itu tanpa sesiapa yang tahu. Dan setiap hari menghitung dari tarikh pertunangannya meninti ke hari pernikahan, aku cukup tersiksa. Tapi ketika itu aku lebih tabah. Aku belajar untuk menerima suratan takdir yang menidakkan jodohku dengannya.

Setiap hari dalam perbualan telefon, sms dan juga di alam maya, semuanya penuh dengan kesedihan. Dia mengadu kesusahan dan kemusnahan yang bakal dia hadapi kerana cintanya adalah untuku, bukan untuk tunang yang bakal dinikahinya ketika itu.

Dan setiap saat itu jugalah, aku menjadi tempat dia mengadu. Aku tidak jemu memberi kata-kata semangat kepadanya. Kataku, mungkin bakal suaminya mampu mencipta cinta yang lebih hebat daripada apa yang aku dan dia sedang kecapi. Tapi, dia berkata cintanya tetap untukku, tidak untuk orang lain. Jika berlakunya pernikahan, bakal suaminya hanya mampu memperolehi tubuhnya tetapi tidak cintanya.

Terharu sungguh aku dengan kata-kata tersebut. Aku cuba menenangkan dirinya dengan berjanji aku akan berada bersama-sama dia untuk selama-lamanya. Dalam masa yang sama, aku kuatkan hati ini untuk menerima cabaran agung ketika itu, berhadapan dengan pernikahannya, pernikahan kekasihku dengan insan lain.

Pada malam sebelum ahri pernikahan, aku titipkan kata-kata untuknya. Aku minta dia tenangkan hati. Ketika kadi bertanya tentang persetujuannya dengan pernikahan tersebut, aku mahu dia kuat untuk mengatakan dia setuju.

Alhamdulillah, pernikahan itu berlangsung akhirnya, menyaksikan aku meraung di dalam hati, menandakan putusnya harapan dan cita untuk bersama dengannnya.

Bagaimana hendak digambarkan perasaan, apabila dia mengadu tentang malam pertama dia sebagai seorang isteri. Tentang penolakan dia untuk melakukan hubungan intim dengan suami sehingga suaminya menggunakan paksaan.

Sakit katanya. Menitis airmata dia ketika mengadu kepadaku. Mendengar rintihannya, aku lebih lama lagi telah mencucurkan airmata. Dia mahu aku datang dan mengambilnya. Dia mahu menjadi milik aku.

Mana mungkin, dia ketika itu sudah menjadi isteri orang. Lebih menggusarkan aku apabila dia minta aku berjanji untuk tidak menolak permintaannya mengadakan hubungan intim denganku dan melahirkan anak yang juga zuriatku. Terhiris perasaan saat itu mengenangkan dugaan yang menimpa diri ini.

Seminggu dalam tempoh perkahwinan dia, dia terus mengadu padaku. Sehinggalah aku dikejutkan dengan satu pengakuan.

Dia sebenarnya belum bernikah lagi, dan semua yang berlaku itu adalah cerita rekaan semata-mata.

Bayangkanlah perasaan aku ketika itu. Hati yang telah remuk menjadi semakin teruk apabila terasa diri diperdaya hanya kerana dia ingin menduga cintaku kepadanya. Hebat sungguh dugaan saat itu menyebabkan aku menyepikan diri darinya.

Dia tidak putus-putus mengirim sms memohon maaf, dan mengatakan dia cinta padaku, dia rindu padaku. Panggilan-panggilan telefon dan juga sms dia tidak aku balas kerana hati ini amat kecewa. Dalam salah satu smsnya, dia berkata yang dia tahu bahawa aku masih mencntainya dan merayu aku kembali kepadanya.

Membaca sms itu, aku tunduk, mengeluh, dan mengaku yang aku masih mencintainya walaupun aku telah diduga sedemikan rupa. Sms itu yang aku balas, memaafkannya dan menyatakan kesediaan aku untuk menerima dia kembali.

Ya, aku nekad melupakan semua perbuatanya pada diriku, semata-mata kerana cinta aku yang tidak pernah padam untuk dia. Kami kembali bersama, menyemai kembali cinta yang hampir layu.

Kebahagiaan kembali terserlah dan kami menjadi sepasang kasih yang cukup mesra. Cuma kadangkala aku tidak dapat memberi perhatian sepenuhnya kepada dia menyebabkan dia rasa sunyi. Kesunyian itu akhirnya terubat apabila dia mendapat kawan baru, seorang lelaki yang katanya baik hati. Aku tidak menghalang dia untuk berkawan dengan sesiapa saja yang dia rasa selesa untuk bersama, cuma aku terkilan kerana dia tidak pernah mahu mengaku bahawa ketika itu aku adalah kekasihnya di hadapan orang lain.

Katanya takut apa yang dia sebut tidak menjadi, dan juga takut kawannya akan meninggalkan dia apabila mengetahui dia adalah kekasih aku.

Cuba memperbaiki kehidupan, dia memohon pekerjaan yang menyebabkan dia terpaksa berpindah ke negeri lain. Aku terima alasannya memohon dan menrima pekerjaan tersebut. Dia bertolak ke tempat baru, perjalanan yang mengambil masa 5 jam dengan ditemani oleh kawan lelaki yang baru dikenalinya dan seorang rakan lelaki dari tempat dia bakal bertugas.

Selepas menerima balasan sms darinya sehari selepas berada di tempat baru, aku berkesempatan becakap dengannya di telefon. Nada suaranya girang dan gembira, katanya baru balik dari berjalan-jalan meneroka tempat baru bersama kawan lelakinya. Dalam hatiku timbul perasaan cemburu, aku cuma menyampaikan padanya secara sinis. Aku harap dia pandai menjaga cinta kami walaupun bersama kawan lelaki baru.

Sehinggalah pada pagi 10 Jun yang lalu, dia membalas sms ucapan selamat pagiku dengan sesuatu yang menyentak perasaan.

Katanya, jangan hubungi dia lagi. Jangan cuba untuk mencari dia.

Wajahku yang mulanya senyuman apabila telefon berbunyi menandakan ada sms diterima, melihat ada sms kirimannya, terus berubah dan dadaku berdegup kencang apabila sms itu aku baca. Sedangkan 3 jam sebelum itu kami bersembang mesra, dengan penuh rasa rindu dan cinta.

Aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi, tapi menurutnya dia telah cukup tersiksa dengan dugaan mencintaiku. Dia tersiksa dengan perasaan cemburu orang lain yang menghantar sms kepadanya mengatakan pelbagai perkara yang buruk tentang dirinya.

Dia mahu berpisah denganku. Dan seperti yang aku jangka, dia menyatakan hasrat dia untuk bersama-sama kawan lelaki barunya itu, menerima dia sebagai kekasih. Katanya, kawannya itu pandai mengambil hatinya dan boleh membinbingnya dan dia rasa selesa.

Apabila aku menyatakan perasaan kecewa dan sedihku, dia kata aku tidak faham kehendaknya. Dan apabila aku berkata aku terpaksa menunaikan janjiku jika perkara ini terjadi, dia menjadi marah. Dia berkata aku cuba menghancurkan hidupnya dan dia tidak ingin lagi menjadi seorang yang baik.

Dia mengugut aku untuk mengubah cara hidupnya. Tanpa ada rasa hormat padaku, dia berkata dia mahu mengadakan hubungan intim dengan kawan lelakinya, yang ketika ini duduk di rumah yang sama, untuk memusnahkan dirinya. Terasa seperti gugur jantung ini, satu demi satu dugaan diberikan dalam masa yang singkat.

Tak sempat aku bangkit aku telah dihentak semula tersungkur ke bumi.

Apa dayaku ketika itu. Tanpa aku tahu dia dan kawannya itu berada di mana selepas berpindah, aku menjadi tidak menentu. Hasilnya, kedua-dua lengan ini aku hiris dengan pisau, tersiat daging mengalirkan darah. Sakit di dalam hati lebih parah dari sakit luka di tangan.

Selepas aku menerimanya kembali, setelah memaafkan perbuatanya dulu, sekali lagi aku disingkirkan tanpa belas ihsan. Aku cuba merayu tapi nyata hatinya menjad batu, perasaan sayang dan cintanya padaku seolah-olah telah hilang dalam sekelip mata.

Tiada lagi nafasku, bila dia berkata dia akan mencurahkan rasa hatinya kepada kawan lelakinya itu, dan akan bersama-sama dia untuk mencipta kebahagiaan baru. Dan aku terus terdiam.

Apa yang aku tahu, aku tetap mencintai dirinya hingga ke akhir hayatku. Aku akan terus setia pada cinta ini, walaupun kini dia bersama insan lain, insan yang menggantikan aku sebagai tempat dia mencari kebahagiaan. Cinta aku padanya sampai ke hujung nyawa, dan ia akan kekal begitu walaupun aku telah disingkirkan, ditinggalkan dan berseorangan.

Tahniah untuk dia, takziah untuk diriku.
Read More …

TIADA apa yang dapat memberi gambaran tentang perasaan aku sekarang. Kecewa, putus asa, sedih; semuanya bercampur baur.

Permulaan hari yang aku harap menjanjikan keceriaan bertukar tiba-tiba menjadi sesuatu yang menyakitkan. Aku berada di dalam satu situasi yang terpinga-pinga, keliru dan hilang arah.

Aku dikejutkan dengan sms dari dia yang minta supaya aku tidak lagi menghubunginya lagi. Walhal, pada sebelah malam sebelumnya, semua begitu tenang, penuh ucapan kasih, sayang dan rindu menyulam cinta.

Dia sudah tidak mampu bertahan dengan dugaan bercinta dengan aku. Kata-kata hasad orang lain nyata mematikan semangatnya buat kesekian kali. Aku tidak tahu apa salahku, aku percaya yang dia juga tidak melakukan apa-apa salah padaku. Tapi kenapa begitu bisa kata-kata cerca orang yang cemburu kepada cinta aku dan dia, sehingga semuanya seperti nasi yang terlingkup pinggannya.

Aku luka, aku kecewa. Aku menangis dengan linangan airmata, dan titisan kecewa di hati. Katanya, biarlah semua yang pernah aku dan dia kecapi dihentikan serta merta demi memberi kepuasan hati orang lain.

Teman baru dia ada bersama untuk menenangkan dirinya, tapi aku dengan gila menghiris lengan ini hingga tersoyak kulit dan daging, mengalir darah merah. Sakit di hati lebih hebat dar sakit luka di lengan itu.

Tidak cukup dengan itu, aku dimarah pula oleh teman barunya kerana dikatakan menyebabkan dia menangis dan cuba mencederakan diri. Walhal aku sendiri di sini sudah parah luar dan dalam.

Malam ini, aku yang separuh gila tidak berfikir. Esok ada majlis besar, semuanya tiada makna dan akan aku tinggalkan.

Malam ini juga, dia memberitahu yang dia akan mencurahkan hasratnya untuk bersama-sama teman barunya itu. Teman yang katanya “kawan biasa” sebelum ini. Cukup pantas semuanya berlaku, seperti satu skrip drama yang telah dilakon uji beberapa kali.

Aku? Akan aku tinggalkan semua yang ada ini. Aku pernah teruk terkecewa apabila dia menduga aku tanpa ihsan,

hampir mati aku dibuatnya ketika itu. Ini kali kedua, dan aku pernah berkata, kalau aku diduga sekali lagi, setelah aku menerima dia kembali, aku akan mati.

Kini, mati adalah destinasiku. Biar mereka semua puas hati. Dan biar dia bergembira dengan teman barunya tanpa ada rasa bersalah padaku.

Biarlah padanya aku cuma satu kenangan pahit. Dan biarkan aku abadikan apa yang berbaki ini sebagai harta abadi miliku. Aku tetap akan setia pada cinta ini biar berseorangan dan akan terus mencintainya, biarpun dia kini mencintai insan lain.

Cintaku padanya hingga ke hujung nyawa, sampai ke hujung dunia.
Read More …

AKU tidak tahu kau di mana sekarang, tapi aku yakin hatiku ada bersama-samamu, seperti hatimu yang selalu dalam belaian cinta hatiku.

Kau tentu tahu betapa sukarnya untuk aku mengelak dari memikirkan tentang dirimu. Kau selalu minta supaya aku tidak risau dalam meneka jejak hidupmu. Salahku juga kerana tidak memberi perhatian yang baik kepadamu, membuat kau rasa terpinggir dari cinta ini, walhal kau tidak pernah hilang dalam setiap bisikan kalimah cintaku.

Kadang-kadang aku tersinggung dengan kata-katamu, “nak kata ada macam tak ada, nak kata ada macam tak ada”, setiap kali teman barumu bertanya hal kekasih. Sedangkan hati ini begitu mencintaimu dan sentiasa mempertahankan kejujuran dalam percintaan ini.

Aku tidak mampu berbuat seperti yang kau lakukan, peroleh kawan lelaki yang boleh kau jadikan teman untuk keluar bersama. Hati aku tidak tergamak untuk mencari kawan wanita, dan berbuat seperti itu. Itulah pendekatan yang aku gunakan untuk tidak menimbulkan rasa sangsi pada kesetiaan cintaku padamu.

Aku cuba untuk membiasakan diri dengan caramu. Aku cuba menerima perubahan yang kau tampilkan kerana aku tahu perubahan itu mampu membuat kau gembira, serta mengisi ruang-ruang kosong yang tidak terisi oleh diriku.

Cemburu. Aku akan belajar untuk menyembunyikan perasaan itu daripadamu dan aku tidak akan mempersoalkan apa yang kau lakukan, selagi kau sepertiku, memelihara kejujuran dan kesetiaan pada cinta kita.

Pedih hati ini bila kau tidak mengiakan aku adalah kekasihmu, tapi kau punya sebab untuk berbuat demikian. Katamu, biarlah sesama hati kita yang tahu apa yang terjalin antara kita. Mereka yang lain tidak penting.

Terguris hati ini bila ditanya “awak siapa?” bila sms yang aku hantar ke telefonmu dijawab oleh lelaki lain. Kau tentu faham perasaan aku kerana aku percaya kau juga akan berperasaan yang sama jika panggilan telefonmu kepadaku dijawab oleh orang lain, seorang perempuan yang kemudiannya bertanya kepadamu, “awak siapa?”

Aku cuba untuk memahami dirimu dan tidak akan membatas kehidupanmu. Dan permintaanmu agar aku sentiasa mengingatkan dirimu agar tidak tersasar, akan sentiasa aku lakukan.

Kau takut kehilangan kawan bila mereka tahu kau sebenarnya berkasih denganku. Pada dasarnya, atas sifat berkawan kita akan terus berpegang pada prinsip berkawan, kecuali jika sebenarnya ada maksud-maksud lain yang hendak dicapai menggunakan landasan “kawan” tersebut.

Aku percaya pada kata-katamu yang kau akan menjaga hatimu yang telah kau serahkan padaku. Cuma, aku kenal akan dirimu dan aku gusar kau akan mudah terawang dengan kata-kata menjerat cinta yang dituturkan oleh “kawan” mu.

Terasa hati bila watakku yang kau gemari telah kau jumpa pada kawanmu. Seolah-olah aku sudah ada kembar yang mampu membahagiakanmu, memberi keselesaan padamu dan menjalin keserasian bersamamu.

Aku tidak mahu memikirkan tentang perkara ini, kerana ia menjadikan aku tidak terurus dan gusar selalu. Tapi, sebagai seorang yang amat mencintaimu, aku tidak dapat lari daripada memkirkan dirimu. Seperti dahulu juga; di mana kau, apa yang kau sedang lakukan, dengan siapa kau bersama, sudahkah kau makan dan minum, baju apa yang menjadi persalinanmu, dan banyak lagi pertanyaan sepertinya.

Aku tidak takut, atau malu dan tidak sekali-kali berasa sangsi bila mengatakan bahawa kau adalah kekasihku dan aku tidak perlukan kekasih lain. Aku harap kau akan ada keberanian untuk berkata yang sama.

Tidak perlu kau menduga aku dengan kiasan yang condong mengatakan aku ada “insan lain”. Aku ada dirmu, dan aku ada cintamu. Itu sudah cukup untuk aku, dan itulah kebahagiaanku.

Aku Cinta Padamu, hingga ke hujung nyawa. Hanya itu yang aku tahu.
Read More …

“Arghhhhh!!!”

Walaupun zahirnya aku nampak tenang, aku nampak ceria, tapi jauh di sudut hati, perasaan aku tertekan.

Mereka yang ada di sekeliling nampak aku gembira. Aku tidak menunjukkan rasa resah dan gelisah yang sekarang ini membatu di dalam dada. Aku rasa kehilangan, dan perasasan itu amat menyakitkan. Setiap saat ia menghiris-hiris hati ini, membuat aku resah dan sentiasa dalam kesakitan.

Antara sukar dan senang, mungkin tidak masuk akal apabila aku memilih yang sukar. Walaupun dalam keadaan tidak teratur, aku tidak tertekan seperti ini, membuatkan setiap perwatakan aku seperti satu lakonan yang menggembirakan insan lain, tapi melukakan hati sendiri.

Antara sana dan sini, aku gusar dan sentiasa resah. Perasaan jadi tidak menentu. Dan semuanya aku cuba lindungi dengan kesibukan tugas yang ada. Memberikan 150% walhal ia tidak perlukan aku berbuat demikian.

Ada insan yang aku rindukan, ada suasana yang aku rindui, Ada kehidupan yang aku kehilangan.

Cuma rindu ini yang mengukuhkan kejujuran dan kesetiaan aku pada cinta yang terbina. Biar jauh di mata, aku mahu kehangatan rasa cinta tetap kekal di dalam hati ini. Aku mahu terus berpegang pada kunci kekuatan cinta ini, jujur dan setia.

Setiap saat yang aku hilang akan aku tuntut ia kembali. Cinta ini adalah nadiku, dan aku takkan biarkan ia berhenti berdenyut selagi aku mampu.

Aku menyintai dia sepenuh hatiku, sehingga hujung nyawa, semua berkekalan dan berlanjutan hingga ke syurga.

Di kota, walaupun selesa dan bebas, aku masih mendambakan hidup aku di kuala. Walaupun penuh dugaan, penuh sekatan, aku selesa. Aku tidak mencari bahagia yang lain, kerana bahagia aku adalah bersamanya.

Biar di kuala, aku akan mundar-mandir ke muara. Biar berselut tubuh ini, aku puas dan aku bahagia. Dia adalah kebahagiaanku, walaupun dia hanyalah penghuni kuala.
Read More …



Read More …

Read More …

Read More …













Read More …

Read More …

Read More …

TV2

Read More …

TV1

Read More …





Read More …

Tan Sri Annuar Musa
1 Mac 2011


Datuk M Karathu
1 Mac 2011




Read More …


Cinta sejati tidak memusnahkan atau merosakkan diri kekasih yang dicintai. Malah ia menjaga agar kekasih tetap suci dan selamat sebagaimana sucinya cinta itu sendiri.


Sifat Cinta
Cinta itu suci, mahal dan tinggi tarafnya. Sifat cinta itu sempurna. Jika tidak, cinta akan cacat. Itulah cinta sebenar cinta.

Cinta Wujud Sejak Dilahirkan
Rasa cinta sedia wujud di dalam jiwa manusia sejak manusia itu lahir ke dunia. Cuma manusia akan melalui tahap-tahap kelahiran cinta bermula dari cinta kepada belaian ibu, membawa kepada cinta kepadakekasih dan akhirnya setelah puas mencari cinta suci, maka akan cinta kepada Tuhan Wujudnya cinta itu tidak dapat dilihat tapi dapat dirasa dan cinta sebenar cinta itu suci murni serta putih bersih.

Cinta Bersedia
Bila sampai masanya di setiap tahap-tahap cinta, maka Tuhan menjadikan manusia itu bersedia menerima cinta itu. Pada mulanya jiwa itu bersedia menerima cinta, lantas sedia pula untuk berkongsi rasa kewujudan dengan dikasihi. Sedia untuk mengikat setia serta saling memahami. Setia untuk dipertanggungjawapkan kerana cinta. Sedia untuk menyerah diri pada yang dicintai.

Cinta Itu Indah
Walaupun kewujudan cinta tidak bisa dilihat, tetapi cinta itu indah dan cantik. Cantiknya itu tulin dan tidak ia bertopeng. Bukan saja ia cantik malah suci murni, bercahaya gemerlap dan putih bersih.

Cinta Itu Mengharap Balasan
Cinta antara manusia itu berkehendak kepada jodoh atau pasangan, dari diri yang punya persamaan, dari diri yang asalnya satu. Bila dapat yang dicari, bermakna cinta itu menganggap telah bertemu yang paling sesuai dan secocok dengan jiwanya, untuk bersatu kembali. Kehendak itu timbal balik sifatnya kerana manusia dalam bercinta tidak hanya menerima tapi juga menerima.

Cinta Itu Menakluki
Sifat cinta itu ingin menguasai. Dia mahu yang dikasihinya itu hanya khusus untuk
dirinya. Dia tidak mahu ianya dikongsi dengan orang lain. Sifat ini menuntut hak untuk mencintai dan dicintai. Tapi, dalam pada ingin menakluki, ia juga ingin ditakluki sepenuhnya.

Cinta Itu Mengetahui
Pada asasnya sebenarnya cinta itu mengetahui. Orang yang bercinta tahu siapa yang patut dicintainya. Cinta tidak perlu bertanya. Manusia boleh jatuh cinta tanpa membaca ilmiah atau novel tentang cinta. Mereka tahu apa yang perlu dilakukan. Tapi, cinta cuma tahu bercinta. Ia tidak tahu akan peraturan cinta jika tiada diberikan panduan.

Cinta Itu Hidup
Cinta adalah ibarat manusia, boleh berputik, lalu mekar serta boleh layu dan gugur. Cinta itu punya deria dan perasaan. Cinta mendengar cinta, berkata cinta, melihat
cinta. Cinta ada segala-galanya. Sayang, benci, cemburu, gembira, sedih, tenang, tertekan, ketawa dan menangis. Cinta itu hidup sampai satu ketika ia akan menemui mati.Tapi ramai orang berharap agar cinta itu kekal selagi dia masih hidup dan tetap hidup walaupun telah mati.

Cinta Itu Suci
Sebagaimana yang banyak dikatakan orang, cinta itu suci. Sucinya cinta bukan bermakna ia tidak mengharap balasan. Cinta mengharap balasan cinta. Sucinya cinta bermakna ia tidak bernoda dan tidak pula berdosa Itulah sifat asal cinta, ia suci bagaikan anak yang baru lahir. Mereka yang kenal erti cinta akan cuba mengekalkan cinta itu sesuci mungkin. Mengekalkan cinta suci bermakna menjauhkan ia dari godaan nafsu yang tidak ada batasan. Kerana nafsulah cinta suci jadi bernoda dan berdosa.

Cinta Itu Mempesona
Cinta itu bukan saja indah, tapi mempersonakan. Ia bukan kerana cinta itu nakal sifatnya tapi kerana ia suci dan bersih. Ia adalah sebagaimana anda melihat pada anak kecil yang comel dan bersih. Dia senyum pada anda dan merapati anda. Anda terpesona kerana bukan saja ianya comel, tapi kerana dia adalah insan yang tidak berdosa.

Apakah itu Bukti Cinta?
Cinta perlukan bukti. Ramai orang percaya bahawa bukti cinta itu ialah mengorbankan atau menyerahkan apa saja yang kekasih anda mahu. Mereka percaya jika itu tidak berlaku, maka cinta itu tidak tinggi nilainya. Sebenarnya anggapan itu tidak tepat. Jika anda beri semua yang dia mahu,apakah yang tinggal pada anda? Benarkah dia cinta pada anda bila dia mahukan pengorbanan anda?
Read More …